[7 HABITS-#06] Rekening Bank Emosi

Assalamu’alaikum wr wb,
Apakabar sahabat ayahucuB dimanapun anda berada, semoga keselamatan selalu menyertai kita semua…aamiin ya rabbal ‘alamiin.

Kali ini saya akan melanjutkan berbagi pengetahuan tentang ‘7 habits’ Episode ke-6. Di sini saya akan membahas tentang Rekening Bank Emosi sebelum membahas lebih lanjut Kebiasaan 4, 5, dan 6.
Apa yang dimaksud dengan Rekening Bank Emosi? Mengapa Rekening Bank Emosi itu Penting untuk Kebiasaan 4, 5, dan 6? Bagaimana caranya mengisi saldo di Rekening Bank Emosi? Mari kita mulai pembahasan.

Tidak mungkin ada persahabatan tanpa kepercayaan, dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas. (Samuel Johnson)

Episode 06 -Rekening Bank Emosi

Ingat kisah Angsa dan Telur Emasnya? Kisah seorang petani yang mendapati Angsa peliharaannya mengeluarkan Telur Emas 1 butir setiap hari. Karena keserakahan dan ketidaksabarannya, petani itu menyembelih Angsanya dengan harapan bisa langsung mendapatkan banyak Telur Emas. Angsanya pun mati dan Telur Emasnya pun ternyata tidak ada di dalam perut si Angsa. Telur Emas diistilahkan P (Produk) sedangkan Angsa diistilahkan KP (Kemampuan Produksi). Merawat Angsanya (KP) akan menghasilkan Telur Emas (P) yang berkelanjutan. Efektifitas adalah keseimbangan antara P/KP.

Dalam hubungan yang saling tergantung, Telur Emas adalah Sinergi sementara Angsanya adalah Hubungannya. Saat kita merawat Angsanya, memelihara hubungan yang baik, menciptakan kepercayaan, saling mengerti, maka Efektifitas hubungan akan selalu terjalin. Kiasan yang paling tepat dalam menggambarkan keseimbangan P/KP dari hubungan saling ketergantungan ini adalah Rekening Bank Emosi.

Rekening Bank Emosi adalah Jumlah Kepercayaan yang sudah kita tambahkan ke dalam suatu hubungan antar pribadi, baik itu hubungan pernikahan, keluarga, pertemanan, bisnis, sosial, atau hubungan hubungan antar manusia lainnya. Semakin banyak saldo Rekening Bank Emosi kita dalam suatu hubungan, semakin tinggi tingkat kepercayaan orang kepada kita. Komunikasi semakin mudah terjalin, nyaman, dan sangat efektif. Mudah nyambung. Hubungan antar manusia itu adalah sesuatu yang perlu dirawat, dijaga, dan dipupuk.

Rekening Bank Emosi ini bisa bertambah ataupun berkurang. Seperti halnya Rekening Bank kita. Pernahkah kita menarik uang di ATM tetapi saldonya kurang? Demikian halnya pernahkah kita meminta bantuan seseorang tetapi responnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan? Ini artinya  saldo di Rekening Bank Emosi kita kurang. Pengisian saldo ke Rekening Bank Emosi membutuhkan proses dan waktu. Apalagi untuk  hubungan yang setiap hari bertemu. Contohnya hubungan pernikahan atau hubungan dengan anak atau orang tua kita. Hubungan ini memerlukan suntikan deposito setiap saat karena secara tidak sadar mungkin kita terlalu banyak mengambil cadangan Rekening Bank Emosi kita pada pasangan kita.

Pernahkah kita menasihati seseorang karena inisiatif kita tanpa orang itu minta dinasihati dan orang itu malah marah kepada kita? Dalam kasus ini perbuatan menasihati seseorang adalah bentuk penarikan cadangan Rekening Bank Emosi. Jika hubungan kita dengan orang itu kurang baik artinya saldo Rekening Bank Emosi kita juga sedikit. Tentu saja saat kita melakukan penarikan, mesin ATMnya akan berkata ‘saldo anda tidak cukup’. Hal ini pula yang berlaku dengan kritik. Mengapa kritik bukan malah membuat orang berubah tetapi malah membuat orang marah dan tidak suka kepada si pengkritik? Karena Saldo Rekening Bank Emosi kita tekor.

Sebaliknya, pernahkah kita menasihati seseorang karena memang orang itu meminta nasihat kepada kita dan setelah kita beri nasihat kepadanya dia menjadi lebih bersemangat, termotivasi? Dalam kasus ini perbuatan memberi nasihat itu adalah bentuk penambahan deposito Rekening Bank Emosi.

Mr. Covey mencontohkan ada 6 perilaku yang apabila kita melakukannya dapat menambah deposito Rekening Bank Emosi kita.

1. Memahami Orang Lain

Apa sih kesukaannya, apa yang tidak disukainya? Membuat yang penting bagi orang lain penting bagi kita. Memahami orang lain akan menambah deposito Rekening Bank Emosi, sebaliknya meminta orang lain Memahami kita adalah bentuk penarikan cadangan Rekening Bank Emosi.

Mr. Covey menceritakan bahwa ia memiliki teman yang putranya suka sekali olahraga Baseball kebalikan dengannya yang tidak menyukai Baseball. Di musim panas, ia mengajak putranya berkeliling melihat pertandingan tim tim besar Baseball selama 6 minggu dengan biaya yang tidak sedikit. Saat ditanya oleh temannya yang lain apakah ia menyukai Baseball, ia menjawab bahwa ia tidak menyukai Baseball, namun ia sangat menyukai putranya. Ia memahami kesukaan putranya dan memberikan pengalaman yang sangat mengikat kuat hubungan mereka. Menambah deposito Rekening Bank Emosinya pada putranya.

Ada cerita lain dari seorang teman Mr. Covey yang adalah seorang dosen.

Ia memiliki hubungan yang tidak baik dengan putranya yang masih abgeh. Ia merasa putranya tidak seperti harapannya sebagai akademisi. Putranya dalam mengerjakan sesuatu lebih banyak menggunakan tangannya dibandingkan menggunakan otaknya. Ia sering menasihati putranya namun putranya menangkap tindakan ayahnya itu sebagai bentuk penilaian, penolakan, pembandingan. Ayahnya melakukan penarikan yang sangat besar pada Rekening Bank Emosi. Sampai suatu ketika setelah berkonsultasi dengan Mr. Covey, ia melakukan pendekatan ‘Memahami Putranya’. Putranya lebih suka menggunakan tangan. Ia membuat proyek membangun Tembok Besar China di sekeliling rumah. Ia melibatkan putranya dalam proyek ini. Lebih dari 1,5 tahun mereka bersama menjalani proyek ini. Akhirnya putranya semakin berminat untuk mengembangkan otaknya. Pengalaman ini sangat mengikat kuat hubungan mereka. Menambah deposito Rekening Bank Emosinya pada putranya.

Hukum utama berbunyi:

“Segala sesuatu yang kita kehendaki agar orang lain lakukan ke kita, lakukanlah pula ke mereka.”

2. Melakukan Hal hal Kecil Sepele

Kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain yang menurut kita sepele, mungkin menjadi penambah desposito Rekening Bank Emosi kita. Begitupun sebaliknya keburukan sepele yang kita lakukan ke orang lain bisa menjadi tarikan besar cadangan Rekening Bank Emosi kita. Kesopanan, senyuman, sapaan yang hangat, pujian, dan kebaikan kebaikan kecil lainnya bisa menambah deposito Rekening Bank Emosi kita pada orang lain.

Mr. Covey bercerita tentang hubungannya dengan kedua putranya Sean usia 4 tahun dan kakaknya Stephen usia 6 tahun.

Sore itu Mr. Covey menghabiskan waktu dengan kedua putranya dengan pergi ke gimnastik, membeli hotdog, lalu ke bioskop. Saat menonton film di dalam bioskop, Sean tertidur sementara Stephen masih terjaga. Setelah film usai, Mr. Covey menggendong Sean dan membawanya ke mobil. Ia menaruhnya duduk di bangku belakang mobil. Karena malam itu sangat dingin, ia melepas jaketnya dan dengan sangat lembut diselimutkan ke putranya, Sean. Stephen memperhatikan kejadian ini.

Sesampainya di rumah, Mr.Covey bergegas membawa Sean ke kamar tidur. Stephen langsung mengganti piyama dan sikat gigi lalu pergi ke ranjangnya. Mr. Covey berbaring di sebelah Stephen dan berbicara dengan Stephen.
‘Apa yang paling kamu sukai dari pesiar kita tadi?’
‘Entahlah, Trampolinnya kukira?’
Tidak ada respon yang begitu antusias dari Stephen. Ia malah berbaring miring membelakangi ayahnya. Mr.Covey merasakan ada sesuatu yang salah. Ia melihat Stephen matanya berkaca-kaca.
‘Ada apa sayang?’
Stephen berbalik dan sambil mengusap air matanya berkata, ‘Ayah, kalau aku kedinginan, apakah ayah juga akan menyelimuti aku dengan jaket Ayah?’

Dari semua kejadian sore itu ternyata hal kecil yang dilakukan Mr.Covey menyelimuti Sean dengan jaketnya adalah hal yang paling penting bagi Stephen. Perbuatan yang diliputi ketulusan dan kasih sayang walaupun sepele bisa menambah deposito yang besar pada Rekening Bank Emosi kita.

3. Memenuhi Komitmen

Menepati janji adalah penambahan deposito besar, melanggar janji adalah penarikan besar terhadap Rekening Bank Emosi kita. Jangan mengumbar janji, buatlah janji yang benar benar kita yakin akan ditepati. Efek dari melanggar janji bukan hanya mengurangi Saldo Rekening Bank Emosi kita saja tetapi mungkin Rekening Bank Emosi orang yang kita janjikan. Bayangkan apabila kita telah berjanji ikut rapat dimana dalam rapat tersebut peran kita sangat penting. Tanpa kehadiran kita rapat tidak akan berjalan. Namun dengan seenaknya kita membatalkannya. Bagaimana jika hasil rapat itu sangat ditunggu oleh peserta rapat karena berpengaruh kepada kinerja mereka? Jika tanpa janji itu mungkin orang lain bisa menggunakan waktunya untuk hal lain yang lebih bermanfaat.

4. Menjelaskan Harapan

Harapan yang tidak jelas akan menyebabkan kesalahpahaman, kekecewaan, dan penarikan saldo Rekening Bank Emosi.

Apakah anda pernah melakukan suatu pekerjaan yang menurut anda sukses tetapi atasan anda menilainya berbeda? Anda dianggap tidak perform, tidak berhasil.
Apakah anda pernah meminta anak anda melakukan sesuatu pekerjaan rumah namun yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan anda?
Apakah anda pernah bertengkar dengan pasangan anda karena kesalahpahaman?

Inilah pentingnya menjelaskan apa harapan kita kepada orang lain secara eksplisit. Bukan harapan yang implisit dengan harapan orang lain memahami apa yang kita harapkan. Jangan berasumsi orang lain mengetahui apa yang kita inginkan. Menjelaskan harapan, menambah deposito Rekening Bank Emosi. Sebaliknya harapan yang tidak jelas, menarik saldo Rekening Bank Emosi. Hal ini membutuhkan investasi waktu di awal, kesabaran, dan keberanian.

5. Memperlihatkan Integritas Pribadi

Integritas itu bukan sekedar kejujuran, bukan sekedar berkata jujur, tetapi kesatuan apa yang kita katakan dan kita lakukan.

Kejujuran adalah mengatakan kebenaran, menyesuaikan kata kata kita dengan realitas.

Integritas adalah memenuhi janji dan memenuhi harapan, menyesuaikan realitas dengan kata kata kita.

Salah satu praktek integritas adalah menjadi loyal pada orang yang tidak hadir, tidak ‘ngomongin’ orang yang ga hadir, tidak ngomongin di belakang, gosipin orang, bergibah. Maksudnya adalah saat kita sedang berbicara dengan si A misalnya, kita tidak ‘ngomongin’ si B. Membicarakan hal hal yang negatif tentang B di depan si A. Waktu ketemu si B ngomongnya manis, tetapi saat ketemu si A ngomongin kejelekan si B.

Sikap bermuka dua seperti ini sepertinya terlihat menambah deposito Rekening Bank Emosi kita pada si A, tetapi sebenarnya ini merupakan penarikan saldo Rekening Bank Emosi. Karena kita mengkomunikasikan kepada si A bahwa kita adalah orang yang tidak berintegritas. Gibah adalah ujian integritas yang luar biasa.

Tetapi sebaliknya saat ada orang sedang membicarakan kejelekan si B dan kita membela si B dengan berkata hal yang baik tentang si B, maka kita membangun kepercayaan kepada mereka yang sedang membincangkan si B. Kita mempertahankan kepercayaan dari mereka yang hadir.

6. Meminta Maaf Dengan Tulus Ketika Kita Berbuat Sesuatu Hal Yang Tidak Berkenan

Permintaan maaf dengan tulus menambah deposito Rekening Bank Emosi. Namun permintaan maaf yang terus berulang untuk kesalahan yang sama merupakan penarikan saldo Rekening Bank Emosi. Membuat kesalahan adalah satu hal dan tidak mengakui kesalahan adalah hal lain. Orang akan memaafkan kesalahan yang datang dari pikiran,. Tetapi orang tidak akan dengan mudah memaafkan kesalahan yang datangnya dari hati, niat buruk, motif jahat, ataupun niat tersembunyi. Beranilah meminta maaf terlebih dahulu, itu akan menambah deposito Rekening Bank Emosi kita.

Hukum Kasih Dan Hukum Kehidupan

Siapa yang menebar kasih, cinta tanpa syarat, ia menebar kehidupan. Ketika kita benar benar mengasihi orang lain tanpa syarat, kita mendorong orang lain untuk hidup menurut suara hatinya bukan menurut syarat yang kita berikan. Kita mendorongnya menjadi proaktif bukan reaktif.

Mr. Covey mempunyai seorang teman, seorang rektor universitas yang sangat bergengsi. Ia merencanakan untuk memasukan putranya ke universitas itu. Selama bertahun tahun ia menabung. Namun setelah sampai masanya, putranya menolak. Ayahnya prihatin dan memohon putranya untuk kuliah disana. Ia juga berusaha mendengarkan putranya untuk memahaminya dan berharap putranya berubah pikiran.

Pesan yang sampai ke putranya adalah kasih yang bersyarat. Putranya menangkap niat tersembunyi ayahnya yang membuatnya tidak nyaman. Putranya merasa, ayahnya ingin ia berkuliah disana karena ayahnya ingin putranya lebih bernilai dibanding dirinya. Lebih hebat dibanding dirinya. Dan ini bisa menjadi beban bagi putranya. Bagaimana kalau ternyata ia tidak menjadi lebih hebat dari ayahnya?

Setelah ayahnya menyadari bahwa ia tidak bisa memaksakan kehendaknya, si ayah memutuskan untuk berkorban. Melepaskan pilihan kuliah pada putranya dan tetap mengasihi putranya tanpa syarat. Dan yang terjadi selanjutnya adalah diluar dugaan. Putranya akhirnya memutuskan untuk mendaftar kuliah di universitas tersebut.

Ada quote menarik dari Mantan Sekjen PBB:

Adalah lebih mulia untuk memberi diri anda sepenuhnya kepada satu orang daripada bekerja dengan rajin demi keselamatan banyak orang.

Is more noble to give yourself completely to one person rather than working diligently for the salvation of many. (Dag Hammarskjold)

Catatan saya:

Ada quote menarik, “If you treat him like a king, he will treat you like a queen.” (Menorat HaMaor)
Dan ada yang menanggapi “kalo kejadiannya treat your man like a king, but he treats you like a servant bagaimana? Kan saya sudah banyak menambah saldo Rekening Bank Emosi saya. Mengapa dia tetap menganggap saya sebagai pelayan?” Benar, saldo Rekening Bank Emosi kamu akan tetap bertambah banyak. Sampai suatu saat dia akan menyadarinya. Terus perbanyak saldo Rekening Bank Emosi kamu dengan ubah fokusnya. Fokus Proaktif, bukan Reaktif.

Apa bedanya fokus Reaktif dan Proaktif?
Fokus Reaktif adalah fokus pada Anggapan dia terhadap kita. Fokus pada apakah dia menganggap kita sebagai Servant atau Queen. Hal ini malah bisa mengecewakan kita jika anggapan dia tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Pada saat kita kecewa, kita malah berhenti menambah saldo Rekening Bank Emosi kita.
Fokus Proaktif adalah fokus pada Be Queen. Fokus pada menjadikan diri kita sebagai Queen. Mau dianggap sebagai Queen atau Servant kita tetap Queen. Melakukan sesuatu layaknya Queen. Queen dalam hal sikap, perilaku, dan perbuatan. Dan Queenpun akan mendapatkan King yang lebih baik. Entah King itu menjadi sadar dan bertransformasi menjadi lebih baik, atau ada King lain.

Dan perbanyaklah mendoakan kebaikan bagi pasangan kita, anak kita, orang tua kita, dan orang lain. Ini akan menambah saldo Rekening Bank Emosi kita 😉
Doa yg setulus tulusnya.
Karena rasamu adalah doamu.

Demikian penjelasan tentang episode ke-6 ‘Rekening Bank Emosi’ yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi sahabat. Lebih kurangnya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

https://biolinky.co/ayahucub

Silahkan Berbagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 4 =