Bagaimana Cara Kerja Doa

Assalamu’alaikum wr wb,
Apakabar sahabat ayahucuB dimanapun anda berada, semoga keselamatan selalu menyertai kita semua…aamiin ya rabbal ‘alamiin.

Kali ini saya sedang belajar tentang Doa. Apakah Doa itu? Bagaimana Cara Kerja Doa? Mengapa Kita Perlu berDoa? Apa sebenarnya tujuan dari Doa?

Mari kita belajar bersama.

Bagaimana Cara Kerja Doa

Tujuan Doa adalah membantu kita dalam perjuangan. Doa adalah sarana untuk menghubungkan kita dengan Tuhan. Doa bukanlah sarana untuk menjadikan dunia seperti surga.

Berpuasa itu supaya kita mendapat apa? Takwa.
Ramadhan itu supaya kita bisa apa? Bersyukur.
Doa itu supaya kita diarahkan kepada jalan yang lurus, menuju ke arah yang benar, efektif. Dalam setiap rakaat sholat yang kita lakukan, kita selalu memohon untuk ditunjukan jalan yang lurus.

‘Jalan’ bukan ‘Tujuan’.

‘Proses’ bukan ‘hasil’.

‘Petunjuk’ bukan ‘jawaban’.

‘Proaktif’ bukan ‘reaktif’.

‘Produktif’ bukan ‘konsumtif’.

Doa adalah kita berbicara kepada Allah.  Al Quran adalah Allah berbicara kepada kita. Kita memohon kepada Allah untuk membimbing kita dalam perjalanan hidup di dunia ini. Ada hubungan langsung antara Doa dan mendapatkan petunjukNya. Memahami petunjukNya dan Doa tidak bisa dipisahkan. Kalau kita tidak banyak berdoa, tidak banyak pula petunjuk dari Allah yang kita terima. Allah berkata mereka harus percaya kepadaNya, meminta kepadaNya, berusaha menjalankan perintahNya agar mereka bisa mendapat petunjuk jalan yang lurus.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS Al Baqarah [2]:186)

Jika tidak berdoa, kita akan mendapat banyak masalah. Bersabarlah dalam berdoa, karena Allah tahu kapan doa itu harus dikabulkan dengan cara dan hasil terbaik. Doa itu tidak seperti market place, tokopedia, bukalapak, shopee, yang sekali pesan barang akan datang esoknya. Kita bukan pelanggannya Allah. Kita tidak memesan sesuatu pada Allah. Apakah kita merasa punya sesuatu untuk memerintah Allah agar keinginan kita terpenuhi? Lalu apa bedanya kita dengan para pengikut Firaun atau pengikut Nabi Musa a.s. yang tersesat. Mereka juga menanyakan hal yang sama kepada Nabi Musa a.s.

Allah Yang Maha Tinggi sementara kita adalah makhluk terendah. Allah adalah Tuan sedangkan kita adalah hamba. ‘Aku sudah sering berdoa, tetapi mengapa tidak dikabulkan?’ Dan banyak orang kehilangan imannya karena doanya belum terkabul.

Ada ilustrasi yang menarik dari kisah ini.

Ada seorang laki laki yang berdoa berharap agar wanita yang ia sukai menerima cintanya, ‘Ya Allah lembutkanlah hati wanita ini untuk mau menerima hamba sebagai suaminya’.
Di lain sisi si wanita juga berdoa, ‘Ya Allah jauhkanlah laki laki ini dari hamba dan dekatkanlah hamba dengan laki laki yang hamba sukai (orang lain).’

Bagaimana Allah mengabulkan kedua doa ini?

Sebagian besar doa yang tertera di dalam Al-Qur’an dan dalam sunnah Rasulullah  ﷺ berisi permohonan kepada Allah untuk memberi kita kemampuan yang lebih baik.

Auzi’nii an asykuro ni’matakallatii an’amta ‘alayya. (QA An-Naml [6]:19)
Beri aku kemampuan, kuatkan aku agar aku bisa bersyukur.

Saat akan menghadapi ujian sekolah misalnya, ujian masuk perguruan tinggi, atau seleksi pekerjaan, ada pilihan doa yg dapat kita panjatkan.

Pilihannya, apakah kita ingin memohon agar Allah mengubah kenyataan, atau agar Allah memberdayakan diri kita.
Ya Allah, beri hamba nilai yang sempurna, mudahkanlah soal ujiannya.
Atau kita bisa berdoa:

Ya Allah, beri hamba kemampuan memahami topik ujian, mampukan hamba berkonsentrasi. Ya Allah beri hamba ketenangan agar tidak gugup di dalam ujian, jangan biarkan hamba malas.

Bagi mereka yang lemah imannya, mereka boro boro berpikir untuk memberdayakan dirinya, mereka hanya ingin mengubah kenyataan di sekitar mereka.
Mereka terus meminta Allah untuk mengubah kenyataan di sekitar mereka, tapi apakah kenyataan itu berubah? Tidak.
Kenyataan itu tidak akan berubah, dan akhirnya membuat mereka marah lalu menyalahkan Allah.

Ya Allah segera lunaskan hutang hamba.

atau kita bisa berdoa,

Ya Allah beri hamba kemampuan untuk mengatasi kesulitan ini.

Jika kita ingin kenyataan tunduk kepada kita, pertama kita harus belajar untuk tunduk kepada Allah.
Kita tidak hanya datang kepada Allah jika sedang butuh sesuatu.
Kita tidak hanya datang kepada Allah jika sedang dalam kesulitan.
Kita datang kepada Allah setiap saat.
Kita selalu patuh kepada Allah.
Akan ada saatnya kenyataan itu tunduk kepada kita, yaitu ketika kita bertemu Allah, di surgaNya.
…lahum fiihaa maa yashaaa’uun…(QS An Nahl [16]:31)
…mereka akan memperoleh apa saja yang mereka inginkan…

Semoga Allah memberikan kita kepahaman atas pengetahuan tentang Doa ini…Amiin Ya Rabbal ‘alamiin.

Demikian penjelasan tentang ‘Bagaimana Cara Kerja Doa‘ yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi sahabat. Lebih kurangnya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

https://biolinky.co/ayahucub

Silahkan Berbagi

4 thoughts on “Bagaimana Cara Kerja Doa

    1. Sama sama mas Akil, semoga Allah selalu melimpahkan ilmu yg bermanfaat buat mas Akil…aamiin

  1. Semoga Tuhan Kita masih mau mendengarkan doa2 kita yang menuntut keinginan kita yg terlalu egois dan tidak masuk akal ini…
    Dan semoga Engkau Selalu tersenyum ketika aku berdoa..
    Semoga Engkau tidak murka hanya karena doa2 hamba2 yg tidak tahu batasan dan tidak tahu diri ini.

    1. Aamiin, Tuhan MAHA Mendengar doa siapapun yg berdoa kepadaNYA. Doa kita ga serta merta merubah kenyataan yg ada namun bisa jadi merubah keberdayaan kita. Hati jadi tenang, kita jadi berdaya, dan Tuhan memberikan inspirasi dan ditanhkap oleh pikiran kreatif kita, masalahpun teratasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − twelve =