Kebiasaan orang sukses salah satunya adalah berEMPATI…Nah pengetahuan yang ingin saya share di bawah ini lebih dari EMPATI. Apa itu?
Begini ceritanya…
Mungkin dalam kondisi kita sedang SADAR, perkataan ‘ah’ tidak mungkin terucap dari mulut kita kepada ORANG TUA kita.
Tetapi kita kebanyakan tidak SADARnya. Bagi kita yang hidupnya satu atap dengan Orang Tua (Orang tua kandung atau mertua), pasti sering menemukan situasi yang membuat kita lebih banyak tidak sadarnya.
Apalagi tinggal bersama orang tua yang pembawaannya:
- suka memarahi kita
- suka melarang-larang kita
- suka menasehati kita, padahal kita sedang butuh dimengerti atau didengar
Ini menjadi tantangan tersendiri, yang sebetulnya kalau kita bisa melewati ini dan berhasil menyenangkan hati mereka, kita bisa naik tingkat dan terpantaskan untuk mendapatkan amanah yang lebih mulia dari Sang Pemberi Kehidupan.
Untuk itu, berlatihlah SADAR, karena kita tidak tahu kapan ketidaksadaran itu datang.
Caranya bagaimana?
1. Dengan perbanyak merendahkan diri dan menyayanginya saat kita SADAR.
2. Dan perbanyaklah mendoakannya:
‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’
Kamu tahu nggak, ternyata petunjuk dari Sang Pemberi Kehidupan sudah ada di Al Quran Surat Al-Israa’ ayat 23-24:
‘Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.’ (ayat 23)
‘Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.’ (ayat 24)
Dengan melakukan kebiasaan orang sukses ini, gerbang kesuksesan dunia dan akhirat menanti kita. Bagi yang pernah baca buku ‘The 7 Habits of Highly Effective People‘, ada 1 kebiasaan orang sukses yaitu kebiasaan ke-5 (habits #5) yang bisa dikaitkan dengan ilmu menyayangi Orang Tua di atas. Kebiasaan orang sukses ke-5 itu adalah EMPATI.
‘Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti’.
Ini Ilmu Komunikasi tingkat tinggi, Ilmu RASA. Hakekatnya bukan perkataan ‘ah’nya tetapi rasa dibalik perkataan ‘ah’ tersebut. Bisa jadi kita diam tidak berkata kata tetapi perasaan kita kesal, marah, atau benci. Ini sama saja. Oleh karena itu kita diminta segera mengakses rasa penuh sayang. Bagaimana bisa, lha sedang marah koq disuruh mengakses rasa penuh sayang.
Patut dicoba cara ini, yaitu mendoakan dan mengingat kebaikan mereka saat mendidik kita waktu kecil. Coba aja deh…
Kasihilah orang tua kita dan menDOAkannya dengan penuh kasih, maka itu tandanya kita sedang melakukan kebiasaan orang sukses. Kita tangah berada di langkah yang tepat menuju kesuksesan.
Bagi yang saat ini sedang hidup bersama Orang Tua atau Mertua, coba lakukan tips sederhana ini:
Saat kita kesal kepada Ibu/Mertua, coba tahan selama 9 menit untuk diam sejenak. Doakan dalam hati doa di atas.
Ibu kita aja bisa bersabar selama 9 bulan dengan nyawa taruhannya. 😉
Kita pasti bisa !!! 💪
Nah silahkan mampir ke sini untuk melihat versi video singkatnya dari cerita di atas.
Yuk follow 👉 @ayahucub buat nambah vitamin kehidupan…
–
💪😍
–
#ayahucub #dirumahaja
#psikologi #ibu #kisahibu
#kisahinspiratif #kisahmotivasi
#dongenginspiratif #kisahhikmah #hikmah
#motivasihidup #motivasiharian #motivasidiri
#inspirasihidup #inspirasihariini
#tipssukses #tipsbahagia #kebiasaan #7habits
#tipsbunda #tipsparenting #tipskeluarga
#parentingindonesia
kalau saya bukan bilang ah, tapi ih. ih mama nih loh…
ehehehe… becanda. eh tapi serius apa ih sama dengan ah?
tapi yah justru akutuh gak bisa marah sama orangtua, kalo kesel tuh bawaannya malah pengen diem aja dibawa tidur. soalnya gak bisa marah2 caci maki gitu, yang ada malah nangis.
Jadi bukan ‘ah’ ya, tapi ‘hik hik hik’ 😄
Menangis bisa jadi lebih memendam rasa kesal lho, segera cari good feelingnya. Karena sebenarnya the problem bukan di kata2 ‘ah’nya yg keluar, tapi perasaan dibalik kata ‘ah’nya. Bad feeling nya. Jadi usahakan bagaimana mencari gud feelingnya 😍
Naudzubillah.. Insya Allah saya nggak pernah begitu sama ortu. Tapi anak saya ini nih, bukan ah sih tapi ih.. Ya langsung aja saya nasehatin, hehe..
hihihi, iya ya bun, anak2 kadang suka ga sadar ‘ih’in orang tuanya. Jadi orangtuanya berlatih sabar deh. Saat kita jadi anak, latihannya bersabar, saat jadi orang tua latihannya sabar juga 😍